Saturday, November 1, 2008


Kasan Dimejo bin H. Kahar

Belum kami temukan orang yang bisa menceritakan tentang sosok Kasan Dimejo. Bp. Ahmad Mustahar yang tinggal di Walikukun-Widodaren-Ngawi hanya mampu menceritakan bahwa Kasan Dimejo seorang pemuda berasal dari Desa Kronelan, 5 km sebelah timur Kota Surakarta arah Bekonang.

Menurut mbah Muslim putri (Sapurah bt ...) yang tinggal di Parakan-Matesih-Karanganyar, Kasan Dimejo adalah putra dari H. Kahar. Jangan bicara tentang tahun, karena tidak satupun orang yang kami temui bisa menjelaskan tentang waktu dari peristiwa yang terjadi.

Peristiwa pernikahannya pun tidak dapat ditelusuri. Informasi yang bisa dikumpulkan adalah bahwa dari pernikahannya menurunkan 8 (delapan) anak, berturut-turut adalah: 1.Saniyah (wanita), 2.Supoyo (pria), 3.Solisah (wanita), 4.Muhammad Jahid (pria), 5.Abdul Wahab (pria), 6.Abdul Ghafur (pria), 7.Muhammad Ja’far (pria) dan 8.Suhardi (pria).

Saat ini semua nama tersebut sudah wafat. Bahkan keturunan langsung (anak-anak)-nya pun sepanjang yang kami ketahui, semua sudah wafat. Mohon maaf apabila ternyata (mungkin) masih ada yang hidup. Untuk itulah, kepada semua yang mengetahui dan berkaitan dengan nama-nama ini sudi kiranya mengirimkan informasi kepada kami.

Ditilik dari informasi bahwa anak-anak beliau dilahirkan di Karangayar, bisa diambil kesimpulan bahwa Kasan Dimejo lahir, tumbuh, menikah sampai memiliki anak di daerah Karanganyar. Tidak diketahui kapan dan dimana beliau wafat maupun dimakamkan.

Saniyah

Saniyah binti Kasan Dimejo adalah anak pertama. Beliau menikah dengan Imam Diwiryo bin H. Saleh. Saniyah adalah istri pertama, sedangkan istri kedua Imam Diwiryo adalah Mukiyah. Tidak diketahui apakah ketika menikah lagi, istri pertama Imam Diwiryo (Saniyah) masih hidup atau sudah wafat.

Dari pernikahan Saniyah dengan Imam Diwiryo menurunkan 6 (enam) anak, berturut-turut adalah: 1.Raulah (wanita), 2.Abdul Mu’in (pria), 3.Muhammad Sanusi (pria), 4.Abdul Majid (pria), 5.Sajuri alias Nurhadi (pria) dan 6.Mardinah (wanita).

Sementara, istri kedua Imam Diwiryo (Mukiyah) menurunkan 2 (dua) anak, berturut-turut adalah: 1.Hadiyah (wanita) dan 2.Sumarni (wanita). Kami belum mendapatkan keterangan dimana beliau bertiga (Saniyah, Mukiyah dan Imam Diwiryo) wafat dan dimakamkan.

Supaya alias Soma Diharja

Supaya bin Kasan Dimejo adalah anak kedua, dilahirkan di Karanganyar, setelah menikah memiliki nama tua Soma Diharja, menikah dengan wanita yang berasal dari Kayuapak (sebelah timur Bekonang, masuk kabupaten Sukoharjo-Surakarta).

Pernikahan Soma Diharja dengan istrinya menurunkan 6 (enam) anak, berturut-turut adalah: 1.Sohirah (wanita), 2.Siti Daimah (wanita), 3.Dairah (wanita), 4.Marsiki (wanita), 5.Maryati (wanita) dan 6.Maryono (pria). Sampai tulisan ini dibuat, tidak diketahui data yang pasti mengenai pasangan ini, data yang bisa dihimpun hanyalah bahwa Soma Diharja dimakamkan di Ngawi.

Solisah

Solisah binti Kasan Dimejo adalah anak ketiga, dilahirkan di Karanganyar. Menikah dengan Anom Diharjo yang juga kelahiran Karanganyar. Tempat tinggal beliau sekeluarga semasa hidup adalah di daerah Gatak, Pasar Dadapan, sebelah timur Karanganyar mengarah ke Matesih. Pernikahan Solisah dengan Anom Diharjo menurunkan 4 (empat) anak, berturut-turut adalah: 1.Sulaiman alias Cipto Diharjo (pria), 2.Padmo Diharjo (pria), 3.Ahmad (pria) dan 4.Darman alias Sukirjo. Kami belum mendapatkan keterangan dimana beliau berdua wafat dan dimakamkan.

Muhammad Jahid alias Imam Muhdi

Muhammad Jahid bin Kasan Dimejo adalah anak keempat, dilahirkan di Karanganyar. Menikah dengan Aspiyah binti Abdul Razak, kemudian menetap di Tempurejo-Banyubiru-Widodaren-Ngawi. Setelah menikah memiliki nama tua: Imam Muhdi. Beliau meninggal pada tanggal 13 Januari 1952, dimakamkan di Tempurejo, disini juga Aspiyah dimakamkan. Informasi tentang kapan meninggalnya Aspiyah (Ny. Imam Muhdi) belum kami ketahui, apakah suaminya dahulu atau beliau dulu yang wafat.

Pernikahan Muhammad Jahid dengan Aspiyah (kemudian sering disebut sebagai Imam Muhdi) menurunkan 9 (sembilan) anak, berturut-turut adalah: 1.Siti Jariyah (wanita), 2. Imam Mustajab (pria), 3.Mustaqim (pria), 4.Ahmad Mustahar (pria), 5.Mustamtingah (wanita), 6.Muhammad Soleh (pria), 7.Mustamtono (pria), 8.Purnomo Sidi (pria) dan 9.Mustamtirah (wanita).

Abdul Wahab

Abdul Wahab bin Kasan Dimejo adalah anak kelima, dilahirkan di Karanganyar. Menikah dengan wanita kelahiran Sukoharjo. Ada tiga nama (Imam Suharji, Imam Surip dan Nur Aspani) yang kami agak bingung untuk menunjuk istri dari Abdul Wahab ini, siapa binti siapa. Mereka berdua hidup, menetap, memiliki anak dan wafat di Santren-Bekonang-Mojolaban-Sukoharjo. Dari pernikahannya menurunkan 3 (tiga) anak, berturut-turut adalah: 1.Muhammad Muslam (pria), 2.Muntohiyah (wanita) dan 3.Mustajab.

Anak pertama (Muhammad Muslam) lahir, berdomisili dan wafat di Sukoharjo. Beliau wafat sebelum menikah sekitar tahun 1949. Anak ketiga (Mustajab) lahir pada tanggal 17 November 1934 di Sukoharjo, tempat beliau menetap dan wafat sebelum menikah.

Abdul Ghafur

Abdul Ghafur bin Kasan Dimejo adalah anak keenam. Informasi mengenai beliau sangat sedikit, yakni bahwa beliau pernah menikah 2 (dua) kali, keduanya tidak memiliki keturunan. Hidup dan menetap di Walikukun-Widodaren-Ngawi.

Muhammad Ja’far

Muhammad Ja’far bin Kasan Dimejo adalah anak ketujuh, wafat sebelum menikah.

Suhardi

Suhardi bin Kasan Dimejo adalah anak kedelapan (terakhir). Menikah dengan Sutirah, menurunkan 7 (tujuh) anak, berturut-turut adalah: 1.Siswanto (pria), 2.Siti Fatimah (wanita), 3.Umi (wanita), 4.Atun (wanita), 5.Wahyudi (pria), 6.Rosidun (pria) dan 7.Supriyadi (pria). Banyak yang masih hidup dari keturunan ini namun kami belum mengunjunginya, sehingga belum terkumpul informasinya.


No comments:

Post a Comment