Monday, October 24, 2011

Memilih Pelumas Yang Baik Dan Benar


Semakin banyak pilihan oli saat ini, tidak semestinya membuat bingung. Ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi acuan; antara lain, kenali karakter kendaraan Anda (spesifikasi mesin serta lingkungan dimana mayoritas anda berkendara (suhu, kelembaban udara, debu dan sebagainya).
Tigkat kekentalan oli yang juga disebut “VISKOSITY-GRADE” adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu menjadi prioritas terpenting dalam memilih oli. Kode pengenal oli adalah huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. SAE 40 atau SAE 15W-50, semakin besar angka yang mengikuti kode oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut.
Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awa, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standart SAE.
Mutu dari oli sendiri ditunjukkan oleh API (American Petroleum Institute) dengan diikuti oleh tingkatan huruf dibelakangnya. API: SL, kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua menunjukkan nilai mutu oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern.
·         SF/SG/SH - untuk jenis mesin kendaraan produksi (1980-1996)
·         SJ – untuk jenis mesin kendaraan produksi (1996-2001)
·         SL – untuk jenis mesin kendaraan produksi (2001-2004)
Perhatikan peruntukan pelumas, apakah digunakan untuk pelumas mesin bensin, atau disel (2 tak atau 4 tak), peralatan industri, dan sebagainya. Untuk memilih kualitas pelumas yang cocok, kita dapat mengacu pada API Service (American Petroleum Institute), JASO (Japan Automotive Standard Association), ACEA (Association Des Constructeurs Europees d’ Automobiles), DIN (Deustsche Industrie Norm), dan lain-lain yaitu acuan untuk kerja (performance) pelumas berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh lembaga independen industri pelumas international.

No comments:

Post a Comment