Tuesday, February 8, 2011

7. Bacaan ketika I’tidal

وَعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلًَّمَ كَانَ إِذَا رَفَعَ  رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوْعِِ قَالَ: اللَّهُمَّ ُ رَبَّنَاَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ َاْلأَرْضِ وَمِلْءََمَا بَيْنَهُمَا, وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ,أَهْلَ الثَّنَاءِوَالْمَجْدِ, لاَمَانِعَ لِمَا اَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَامَنَعْتَ , وَلاَيَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ. رواه مسلم و النسائى
96. Dan dari Ibnu Abbas RA, sesungguhnya Nabi SAW apabila mengangkat kepalanya dari ruku’, ia membaca, “ALLAHUMMA ... “ (Ya Allah, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa yang berada di antara keduanya serta sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki dari sesuatu sesudah itu. Engkau adalah Yang berhak menerima pujian dan pengagungan, tidak ada satupun yang dapat menghalangi apa yang telah Engkau berikan, dan tidak satupun yang dapat memberikan sesuatu yang memang telah Engkau halangi serta tidak akan berguna kekayaan orang yang kaya di sisi-Mu”. (H.R. Muslim dan Nasai)

Rab kami
رَبَّنَا
Ya Allah
اللَّهُمَّ
Segala puji
الْحَمْدُ
Bagi-Mu
لَكَ
langit
السَّمَوَاتِ
sepenuh
مِلْءَ
bumi
َاْلأَرْضِ
Dan sepenuh
وَمِلْءَ
Apa antara keduanya
مَا بَيْنَهُمَا
Da sepenuh
وَمِلْءَ
Apa yang Engkau kehendaki
مَاشِئْتَ
Dan sepenuh
وَمِلْءَ
sesuatu
شَيْئٍ
dari
مِنْ
Engkau pemilik
أَهْلَ
setelah
بَعْدُ
Dan pengagungan
وَالْمَجْدِ
pujian
الثَّنَاء
Untuk apa
لِمَا
Tidak ada yang menghalangi
لاَمَانِعَ
Dan tidak
وَلاَ
Yang telah Engkau berikan
اَعْطَيْتَ
Bagi apa
لِمَا
Dapat diberikan
مُعْطِيَ
Dan tidak
وَلاَ
Yang telah Engkau halangi
مَنَعْتَ
Orang kaya
ذَا الْجَدِّ
berguna
يَنْفَعُ
kekayaan
الْجَدُّ
Dari Engkau
مِنْكَ

كُنَّا نُصَلِّي يَوْمَاوَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, فَلَمَّارَفَعَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأْسَهُ مِنَ الرّكْعَةِ وَقَالَ : سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. قَالَ رَجُلٌ وَرَاَهُ : رَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ حَمْدًاكَثِيْرًاطَيِّبًامُبَارَكًافِيْهِ, فَلَمَّاانْصَرَفَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :قَالَ: " مَنِ الْمُتَكَلَّمِ آنِفًا؟" قَالَ الرَّجُلُ : أَنَايَا رَسُوْلَ اللهِ,فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَقَدْ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلاَثِيْنَ مَلَكًا يَبْتَدِرُوْنَهَاأَيُّهُمْ يَكْتُبُهَاأَوَّلاً,  رواه احمدوالبخارى ومالك وأبوداود.
96 a.” Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi saw. Maka tatkala Rasulullah saw. Mengangkatkan kepalanya dari rukuk, dan membaca ’ Sami’allahu liman hamidah’, tiba-tiba seorang laki-laki di belakangnya membaca ’ Rabbana laka’lhamdu hamdan katsiron thaiyiban mubarakan fih’. ( Ya Tuhan kami, bagi-Mulah puji-pujian yang banyak, pujian yang baik dan diberi berkah). Dan tatkala berpalinglah Rasulullah saw. : tanyanya : ’Siapakah yang berbicara tadi itu’? Jawab laki-laki tadi : ’Saya wahai Rasulullah ’! Maka bersabdalah pula Rasulullah saw.: Sungguh, saya lihat ada lebih dari 30 orang Malaikat yang berlomba-lomba untuk mencatatnya lebih dulu’.” H.R. Ahamad, Bukhori,Malik dan Abu Daud
Allah
الله
Telah mendengar
سَمِعَ
Yang memujiNya
حَمِدَهُ
Untuk orang
لِمَنْ
untukMu
لَكَ
Rab kami
رَبَّنَا
puji-pujian
حَمْدًا
Segala puji
الْحَمْدُ
pujian yang baik
طَيِّبًا
yang banyak
كَثِيْرًا
Di dalamnya
فِـيْهِ
 berkah
مُبَارَكًا

No comments:

Post a Comment